Tidak dapat dipungkiri bahwa koperasi adalah badan
usaha yang kelahirannya dilandasi oleh pikiran sebagai usaha kumpulan
orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas
dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan untuk melayani anggota.
Pada dasarnya koperasi sebagai perusahaan tidak berbeda
dengan bentuk bdan usaha lain, artinya tidak boleh dikatakan koperasi bekerja
secara tidak efisien untuk mencapai tujuan organisasi sebagai kumpulan orang.
Pada koperasi tingkat efisiensi juga harus dilihat secara berimbang dengan
tingkat efektivitasnya, sebab biaya pelayanan yang tinggi bagi anggota
diimbangi dengan keuntungan untuk memperoleh pelayanan setempat yang lebih baik.
Kunci utama efisiensi koperasi adalah pelayanan usaha
kepada anggotanya. Koperasi yang dapat menekan biaya serendah mungkin tetapi
anggota tidak memperoleh pelayanan yang baik dapat dikatakan usahanya tidak
efisien disamping tidak memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi, sebab
dampak kooperarifnya tidak dirasakan anggota.
Untuk mengukur efisiensi organisasi dan usaha ada bebrapa
rasio yang dapatdipergunakanyang didasarkan pada kergaan koperasi yang
bersangkutan. Sarana yang dapat digunakan adalah neraca dqn catatan keragaan
lain yang dimiliki koperasi. Hal itulah yang dapat me.berikan gambaran
kuantitatif tentang keragaan koperasi.
Menurut
Hanel (1988) efisiensi ekonomi usaha koperasi dapat diukur dengan
mempergunakan ukuran:
1. Efisiensi dalam operasional usaha
yang terlihat dari validitas keuangan (financial viability) dan keragaan
kewirakoperasian (entrepreneurship performance).
2. Efisiensi yang dihubungkan dengan
pengembangan.
3. Efisiensi yang dihubungkan dengan
pemenuhan kebutuhan anggota.
Pembahasan mengenai efisiensi, Thoby Mutis (1992)
menunjukkan 5 lingkup efisiensi koperasi, yaitu efisiensi intern, efisiensi
alokatif, efisiensi ekstern, efisiensi dinamis, dan efisiensi sosial.
Pengertian efisiensi tersebut adalah:
1. Efisiensi intern masyarakat
merupakan perbandingan terbaik dari excess cost (akses biaya) dengan actual
cost (biaya yang sebenarnya).
2. Efisiensi okatif adalah efisiensi
yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya dan sumber dana dari semua
komponen koperasi tersebut.
3. Efisiensi ekstern menunjukkan
bagaimana efisiensi pada lembaga-lembaga dan perseorangan diluar koperasi yang
ikut memacu secara tidak langsung efisiensi didalam koperasi.
4. Efisiensi dinamis adalah efisiensi
yang biasa dikaitkandengan tingkat optimasi karena da perubahan teknologi yang
dipakai.
5. Efisiensi sosial sering dikaitkan
dengan pemanfaatan sumber daya dan dana secara tepat, karena tidak menimbulkan
biaya-biaya atau beban sosial.
Sumber:
Kusnadi, Hendar, Ekonomi Koperasi , Jakarta:
Lembaga Penerbit FE-UI, 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar