Minggu, 14 Desember 2014

BAB 4 MANUSIA DAN CINTA KASIH



BAB 4
MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.     PENGERTIAN CINTA KASIH

Arti cinta dan kasih adalah hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.  Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.  Walaupun cinta kasih mengandung arti yang hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga diantara keduanya.  Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Pengertian tentang cinta dikemukakan oleh Dr. Sarlito W. Sarwono bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan. Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia.  Keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.  Kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang dan seterusnya.  Selanjutnya, Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya.  Kadang-kadang ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraannya kurang.  Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya kurang.  Lebih berat lagi bila salah satu unsur cinta itu tidak ada, sehingga tidak terbentuk segitiga, cinta yang demikian itu tidak sempurna, dan dapat disebutkan bukan cinta.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah.  Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami atau istri dan kerabat.  Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Bagi setiap orang islam yang bertakwa, sudah menjadi keharusan bahwa cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah merupakan cinta yang tidak ada duanya.  Hakekat cinta menengah adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Ia timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan atau persahabatan. Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh cinta menengah ini akan nampak jelas hasilnya.  Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan.  Karena itu ia adalah cinta rendahan. Bentuknya beraneka ragam misalnya :
1.      Cinta kepada thagut, Thagut adalah syetan, atau sesuatu yang disembah selain Tuhan.
2.      Cinta berdasarkan hawa nafsu.
3.      Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.
Hikmah adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut  adalah :
1.      Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
2.      Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
3.      Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal-mengenal antara mereka, juga untuk saling memanfaatkan kemajuan bangsa.
4.      Fenomena cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesama makhluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman dan keselamatan di sagala penjuru bumi.

B.     CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Bebagai bentuk cinta bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.

  •   Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri.  Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya dan mengaktualisasikan dirinya.  Ia pun mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya.  Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri.  Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya.  Gejala-gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri dijelasakan di dalam Al-Qur’an terutama QS, Al-Adiyat, 100:8 dan QS, Fushilat, 41:49.

  •  Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, ia harus membatasi cinta pada dirinya sendiri dan egoismenya.  Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan dan menmberi bantuan kepada orang lain.

  •  Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual.  Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian dan kerjasama antara suami dan istri.  Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluraga seperti yang terdapat di dalam Al-Qur’an QS, Ar-Rum, 30:21.

  • Cinta kebapakan
Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang bapak pada anak-anaknya, asuhan, nasehat dan pengarahan yang diberikannya pada mereka, demi kebaikan dan kepentingan mereka sendiri. Seperti terdapat di dalam Al-Qur’an QS, Maryam, 19:4-6 ; QS, Yusuf, 12:84 ; QS, Hud, 11:45.
 
  • Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih, spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya.  Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya.  Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya.

  •  Cinta kepada Rasul
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah.  Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral maupun berbagai sifat luhur lainnya.


C.     KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
(1)   Orang tua bersifat aktif , si anak bersifat pasif
(2)   Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
(3)   Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
(4)   Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif

D.     KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya yang bening dan belaian-belaian mesra jari-jemari mereka yang bergetar.

E.     PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi adalah karena Tuhan mencipta alam semesta. Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintahnya. Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada padanya, dan lain-lain.

F.      BELAS KASIHAN
Cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya.  Jadi kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain.  Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak.  Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan.  Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihannya itu.  Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpijilah oleh Allah SWT.

a.   Cara – cara menumpahkan belas kasihan
Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan tergantung pada situasi dan kondisinya.  Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian, makanan dan sebagainya.

G.    CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih erotis yaitu  kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya.  Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat eksklusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.  Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain.  Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja.
Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual.  Dalam hal itu, hubungan fisik tadi tidak memperlihatkan sifat-sifat yang rakus atau serakah dalam keinginan untuk menaklukan atau untuk ditaklukan, tetapi akan tercampur dengan kehalusan bertindak serta kemesraan.
Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan.  Ciri-ciri eksklusif dalam cinta kasih erotis ini perlu dibicarakan lebih lanjut.  Kerap kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis disalah tafsirkan dan diartikan sebagai suatu ikatan hak milik.  Cinta kasih erotis itu eksklusif hanyalah dalam arti bahwa seseorang dapat menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif hanya dengan satu orang lain saja.  Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keikutsertaan selengkapnya dengan semua aspek kehidupan orang-orang lain, tetapi bukan dalam arti cinta kasih kesaudaraan yang mendalam terhadap orang lain.
Dengan demikian maka, baik bahwa pandangan cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain daripada perbuatan kemauan, kedua-duanya benar, atau lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar