Minggu, 14 Desember 2014

BAB 2 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


BAB 2
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

           Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat dan terkait satu sama lain. Kedua hal ini merupakan dasar bagi materi-materi selanjutnya. Dalam uraian ini kita akan mencoba membahas tentang pengertian-pengertian dasar manusia dan kebudayaan. Uraian ini dimaksudkan untuk memberikan dasar yang lebih kuat untuk membahas materi Ilmu Budaya Dasar.

A.    PENGERTIAN MANUSIA
            Manusia di dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari  banyak segi.  Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki manusia (ilmu Kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang  terogolong dalam makhluk mamalia (Biologi).  Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan disebut homo economicus (ilmu Ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi),  makhluk yang ingin selalu mempunyai kekuasaan (Politik), makhluk yang berbudaya sering disebut homo-humanus (Filsafat), dan lain sebagainya.
            Dari definisi-definisi diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan.  Oleh karena itu kita akan mencoba menerangkan siapa manusia itu dari unsur-unsur yang membangunnya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan dalam menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia :
1.      Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a.   Jasad  : Badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan menempati ruang              dan waktu.
b.      Hayat   : Mengandung unsur hidup, ditandai dengan gerak.
c.       Ruh      : Bimbingan tuhan, daya bekerja secara spiritual dan memehami kebenaran.
d.      Nafas   : Dalam pengertian diri, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.

2.      Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a.    Id merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
b.   Ego merupakan struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.  Perkembangan ego terjadi antara usia satu-dua tahun.
c.    Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun.  Dibandingkan dengan id dan ego, superego berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.

B. HAKEKAT MANUSIA
a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh;
b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya;
c. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati dan budayawi;
d. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan    martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
C. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
           Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa Sansekerta, berasal dari kata Budhaya yang berarti budi atau akal.  Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari bahasa Colere, berati mengolah tanah.  Jadi secara umum kebudayaan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya.  Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama (vital).  Sitem nilai dan gagasan utama memberikan pola untuk bertingkahlaku kepada masyarakat atau dengan kata lain memberi seperangkat model untuk bertingkah laku.
           Menurut E.B Taylor (1871) Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
           Menurut C.A Van Peursen, kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hewan. Maka manusia tidak hidup begut saja di tengah alam, melainkan mengubah alam.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci :
·         Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum;
·         Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat;
·         Sistem teknologi, segala perhatian serta penggunaannya;

D. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
         Unsur yang dimaksudkan disini ialah apa saja sesungguhnya kebudayaan, sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas dari sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat didalamnya.
Terdapat tujuh unsur-unsur kebudayaan universal yaitu :
1.     Sistem Religi (sistem kepercayaan) : Homo Religieus.
2.     Sitem organisasi kemasyarakatan : Homo Socius.
3.      Sistem pengetahuan : Homo Sapiens.
4.      Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi : Homo Economicus.
5.      Sistem teknologi dan peralatan : Homo Faber.
6.      Bahasa : Homo Longuens.
7.      Kesenian : Homo Aesteticus.

E. WUJUD KEBUDAYAAN
          Menurut dimensi wujudnya kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
1)  Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia : Wujud ini disebut system budaya, sifatnya abstrak tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya.
2)    Kompleks aktivitas : Berupa aktivitas manusia yang paling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati dan diobservasi.
3)  Wujud sebagai benda : Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

F. ORIENTASI NILAI BUDAYA
          Kebudayaan sebagai karya manusia yang memiliki sistem nilai.  Menurut C. Kluckhohn, secara universal sistem budaya menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1)  Hakekat hidup manusia     : Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara eksterm.
2)  Hakekat karya manusia     : Setiap kebudayaan memiliki hakekat berbeda-beda untuk hidup berkedudukan, gerak hidup untuk menambah karya.
3)      Hakekat waktu manusia     : Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda antara masa lalu dengan masa kini.
4)  Hakekat alam manusia       : Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam ada juga yang harus menyatu dengan alam.
5)     Hakekat hubungan manusia           : Mementingkan hubungan antar manusia baik vertical maupun horizontal.

G. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
          Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma, teknologi, selera, kesenian dan bahasa.
1.       Unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima.
2.       Unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima.
3.       Individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur baru.
4.       Keterangan-keterangan yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut. 
 
Unsur-unsur kebudayaan asing yang diterima adalah :
·         Unsur kebendaan,
·         Unsur yang terbukti membawa manfaat besar, dan
·         Unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat.
Unsur-unsur yang sulit diterima adalah :
·         Unsur yang menyangkut system kepercayaan seperti ideology.
·         Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
Faktor yang mempengaruhi diterima atau tidak unsur kebudayaan baru, yaitu :
·         Terbatasnya hubungan atau kontak yang dimiliki oleh masyarakat.
·         Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan.
·         Sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan.
·         Dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat.

H.    KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
           Hubungan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan oleh manusia, dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis.  Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap :
1)   Ekternalisasi          : Proses di mana manusia mengekspresikan dirinya.
2)   Obyektivitas          : Proses di mana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3)   Internalisasi           : Proses di mana masyarakat kembali dipelajari manusia.
            Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain.  Pada kondisi sekarang ini, kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.  Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cepat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar